Malang adalah kota yang penuh kenangan sekaligus kota wisata dengan sejuta pesonanya. Malang juga memiliki beberapa peninggalan bersejarah bekas kerajaan-kerajaan yang berjaya di masa lalu. Yup, kali ini kita akan membahas wisata sejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang berjaya di Malang dan sekitarnya. Langsung saja ini dia 7 wisata candi yang bisa kamu kunjungi ketika di Malang.
1. Candi Singosari
Candi yang pertama adalah Candi Singosari terletak di desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar 9 km dari kota Malang ke arah Surabaya. Menurut informasi, candi ini ditemukan pada sekitar awal abad 18 (tahun 1800-1850) oleh orang Belanda dengan sebutan Candi Menara.
Candi ini juga dikenal dengan sebutan Candi Cungkup. Kedua nama ini menunjukkan bahwa Candi Singosari adalah candi yang paling tertinggi pada masanya, setidaknya jika perbandingannya dengan beberapa candi lain yang ada di sekelilingnya.
2. Candi Jago
Candi yang Kedua ini terletak di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi Jago yang memiliki nama lain Jayaghu ini didirikan sekitar abad ke-13 pada masa Kerajaan Singosari dengan panjang 23,71 m, lebar 14 m, dan tinggi 9.97 m. Awalnya dibangun sebagai makam raja Singosari, yaitu Raja Wishnuwardhana, Kini candi ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Malang. Ornamen yang terdapat pada Candi Jago disebut-sebut memiliki kesamaan dengan Candi Penataran yang terdapat di Blitar.
Datang ke Candi Jago, selain mendapatkan pengetahuan, Anda juga akan disambut dengan lingkungan sekitar yang asri dan sejuk. Terbuat dari batu andesit, bagian atas dari Candi Jago ini konon hancur karena disambar petir.
3. Candi Kidal
Yang Ketiga, Candi Kidal terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi yang dibangun pada 1248 M, setelah upacara pemakaman ‘Cradha’ untuk Raja Anusapati dari Kerajaan Singasari. Tujuan pembangunan candi ini adalah untuk mendarmakan Raja Anusapati, agar sang raja mendapat kemuliaan sebagai Syiwa Mahadewa.
Candi ini dibangun pada masa peralihan kekuasaan dari Kerajaan Airlangga ke Kerajaan Kediri, atau lebih tepatnya sekitar pertengahan abad 12. Candi ini merupakan candi pemujaan paling tua yang ada di Jawa Timur. Yang menarik dari Candi ini adalah relief kisah garuda yang dipahat paling lengkap dibandingkan dengan candi-candi lainnya di Pulau Jawa.
4. Candi Sumberawan
Keempat, Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Candi ini merupakan situs peninggalan kerajaan Singosari yang hanya berjarak kurang lebih 6 km dari Candi Singosari. Sering disebut juga sebagai Candi Rawan, karena letak candi yang berada di tepi rawa dengan mata airnya yang selalu mengalir sepanjang tahun. Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1904, dimana kemudian pada tahun 1935 diadakan kunjungan oleh peneliti dari Dinas Purbakala.
Para ahli memperkirakan Candi ini dulunya bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama. Diperkirakan candi ini didirikan sekitar abad ke-14 hingga 15 Masehi, yaitu pada periode kerajaan Majapahit. Candi ini dibangun untuk menghormati raja Hayam Wuruk dari kerajaan Majapahit yang berkunjung ke daerah itu pada tahun 1359. Menariknya, Candi ini merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur.
5. Candi Badut
Candi yang Kelima ini berdiri diatas tanah seluas 2808 m2. Candi Badut merupakan candi tertua di Jawa Timur yang didirikan pada tahun 760 M. Terletak didesa Karang Besuki, kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Candi ini ditemukan oleh EW Mauren Brechter pada tahun 1991.
Awalnya candi tersebut tertimbun tanah dan ditumbuhi oleh pohon besar di tengah-tengah sawah. Usia candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun. Candi ini dibangun untuk memuliakan Resi Agastya yang sangat diagungkan oleh Raja Gajayana seperti yang tertera di Prasasti Dinoyo bertahun 760 M.
Candi ini mengalami pemugaran 2 kali, yaitu pada tahun 1925-1926 dan tahun 1990-1991. Melihat dari arca yang ada, yaitu durga, agastya dan lingga yoni candi tersebut merupakan candi yang bersifat Hindu. Arsitektur candi terdiri dari kaki, tubuh dan atap.
6. Candi Jawar
Keenam, Candi Jawar Ombo terletak di Dusun Kaliputih, Desa Mulyoasri, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang. Terletak di ketinggan 1400 di atas permukaan laut dan menghadap ke puncak Gunung Semeru, membuat candi ini memiliki view yang berbeda dari candi-candi yang ada di Malang Raya.
Candi ini ditemukan sekitar tahun 1982-1983 dengan kondisi terpendam di dalam tanah. Candi ini mempunyai lantai yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 6×6 meter dan tinggi 60cm pada bagian alas atau batur. Sekarang Candi Jawar ini digunakan oleh umat Hindu di Kecamatan Ampel Gading, termasuk umat yang tinggal di dekat pura tersebut untuk beribadah.
7. Candi Songgoriti
Yang Terakhir, Candi Songgoriti terletak di dekat Taman Rekreasi Tirta Nirwana Songgoriti, masyarakat setempat kerap menyebutnya Candi Supo. Meskipun berdekatan dengan tempat wisata, tidak banyak orang pergi kesana karena kebanyakan fokus wisatawan adalah untuk datang ke Taman Songgoriti ataupun Hotel Songgoriti.
Candi ini pertama kali ditemukan oleh Van I Isseldijk pada tahun 1799, dimana saat ditemukan pertama kali kondisi candi ini berupa bebatuan yang berserakan. Baru kemudian kurang lebih 50 tahun kemudian pada tahun 1849 seorang Arkeolog Belanda yang Rigg melakukan renovasi. Namun renovasi itu masih berupa pencatatan. Karena renovasi besar-besaran baru dilakukan pada tahun 1921 oleh Knebel.
Ketujuh candi tersebut terlihat sangat sepi pengunjung karena kebanyakan orang lebih tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata alam, atau wahana permainan modern yang ada di Malang. Namun, jika bukan kita para penerus bangsa, siapa lagi yang akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti ini?
Berlangganan Penawaran Dari Kami
Jangan khawatir, Kami tidak akan spam!